Anak Remaja



"Langkah Kecil Remaja"

Di sebuah sekolah menengah, ada seorang remaja bernama Dika. Ia bukan murid yang paling pintar, juga bukan yang paling populer. Namun, ada satu hal yang selalu membuatnya berbeda: rasa ingin tahunya yang besar.

Suatu hari, guru meminta setiap murid menuliskan cita-cita dan langkah kecil yang akan mereka lakukan untuk meraihnya. Teman-teman Dika menuliskan mimpi besar—menjadi dokter, pengusaha sukses, bahkan artis terkenal. Dika hanya menulis singkat: “Aku ingin menjadi orang yang berguna bagi banyak orang, dan langkah kecilku adalah belajar mendengarkan.”

Teman-temannya menertawakan. “Masa remaja cuma belajar mendengarkan?” kata salah satu temannya. Dika hanya tersenyum. Ia sadar, di usia remaja, banyak hal yang tidak harus selalu terlihat besar. Terkadang, kebaikan sederhana justru bisa berarti lebih.

Sejak hari itu, Dika berusaha benar-benar mendengarkan setiap orang—temannya yang sedang sedih, ibunya yang lelah, bahkan adiknya yang suka bercerita panjang lebar. Perlahan, ia menjadi tempat curhat banyak orang. Ia belajar bahwa menjadi remaja bukan hanya soal mencari jati diri, tetapi juga belajar peduli.

Saat perpisahan sekolah tiba, guru menyebut Dika sebagai salah satu murid yang paling menginspirasi. “Karena dari langkah kecilnya, kita semua belajar bahwa kepedulian adalah kekuatan remaja,” ujar gurunya.

Dika tersenyum. Ia tahu mimpinya baru saja dimulai, dan langkah kecilnya sudah memberi arti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang tertinggal di ufuk Barat (senja)